Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara tertentu, dan cara-cara tersebut berhubungan dengan asumsi dasar yang menjadi dasarinya, unsur-unsur pembentuknya dan ruang lingkup apa yang dipandangnya.
Perspektif konflik secara luas terutama didasarkan pada karya Karl Marx (1818-1883), yang melihat pertentangan dan eksploitasi kelas sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam sejarah. Manusia membuat sejarah; sejarah yang kita buat selalu terjadi dalam suasana interaksi dengan orang lain. Manusia adalah mahluk sosial yang keberadaannya diciptakan dalam acuan interaksi sosial. Karena itu beberapa pemikir melihat interaksi sosial sebagai mekanisme yang mengerakan perubahan, terutama menggerakan konflik.
Dalam Pemikiran perspektif konflik menekankan pada adanya perbedaan pada diri individu dalam mendukung suatu sistem sosial. Menurut perspektif konflik masyarakat terdiri dari individu yang masing-masing memiliki berbagai kebutuhan (interests) yang sifatnya langka. Keberhasilan individu mendapatkan kebutuhan dasar tersebut berbeda-beda, hal ini dikarenakan kemampuan individu untuk mendapatkannya pun berbeda-beda. Persaingan untuk mendapatkan kebutuhan itulah yang akan memicu munculnya konflik dalam masyarakat
Menurut Dahrendorf , asumsi utama dari perspektif ini ada empat, yaitu;
1. Setiap masyarakat tunduk pada proses perubahan;
2. Disensus dan konflik terdapat di mana-mana;
3. Setiap unsur masyarakat memberikan sumbangan pada disintegrasi dan perubahan masyarakat;
4. Setiap masyarakat didasarkan pada paksaan beberapa orang anggota terhadap anggota lainnya.
Perspektif ini beranggapan bahwa masyarakat dibentuk oleh persaingan kelompok-kelompok dalam menguasai sumber-sumber yang bersifat langka. Individu dibentuk oleh institusi sosial dan kelompok-kelompok mereka dalam masyarakat. Bagi perspektif ini perubahan sosial merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dan selalu terjadi dalam setiap masyarakat. Konsep-konsep yang ditekankan dalam p
yang ditekankan dalam perspektif ini adalah kepentingan, kekuasaan, dominasi, konflik, dan pemaksaan
Tokoh-tokoh yang mengembangkan teori konflik di antaranya adalah Karl Marx, Max Weber, Ralf Dahrendorf , dan Lewis Coser.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar
Post a Comment