pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif.
Secara umum terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas seseorang tersebut dikarenakan dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. Oleh karena itu salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup. Inilah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan life skill dan broad based education yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini. Di Amerika Serikat (1992) seseorang yang berpendidikan doktor penghasilan rata-rata per tahun sebesar 55 juta dollar, master 40 juta dollar, dan sarjana 33 juta dollar. Sementara itu lulusan pendidikan lanjutan hanya berpanghasilan rata-rata 19 juta dollar per tahun. Pada tahun yang sama struktur ini juga terjadi di Indonesia. Misalnya rata-rata, antara pedesaan dan perkotaan, pendapatan per tahun lulusan universitas 3,5 juta rupiah, akademi 3 juta rupiah, SLTA 1,9 juta rupiah, dan SD hanya 1,1 juta rupiah.
Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.
Mengutamakan peran sumber daya manusia sebagai pendukung utama keberhasilan usaha. Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.
Pengembangan SDM harus direncanakan, berlangsung terus menerus untuk meningkatkan kemampuan dan penampilan melalui berbagai bentuk latihan, pendidikan, dan program pengembangan. Tujuan latihan untuk meningkatkan penampilan individu (SDM) sesuai dengan tugas. Tujuan ini dapat dicapai dengan berbagai aktivitas seperti seminar tentang meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan kepemimpinan. Tujuan program pengembangan adalah memberikan kesempatan pada individu untuk berkembang ke jenjang yang lebih tinggi, dengan diberi kesempatan belajar agar memilikki wawasan yang luas dan mempersiapkan SDM yang mampu menyesuaikan diri dengan adanya perubahan dan pertumbuhan. Pada hakekatnya ruang lingkup SDM adalah pada 3 komponen tersebut dengan tujuan primer produktivitas tenaga dan mencegah berkurangnya ketrampilan yang telah dimiliki.
Dasar Pengembangan SDM
Pedoman dalam mengembangkan SDM adalah:
1. Inti sifat manusia yang positif, sosial, menuju ke depan, rasional dan realistic
2. Manusia mempunyai tendensi untuk mengaktualisasi diri berprestasi dan mempertahankan diri
3. Manusia pada dasarnya adalah kooperatif, konstruktif dan dapat dipercaya
4. Manusia mempunyai kemampuan dasar untuk memilih tujuan yang benar dan membuat pilihan yang benar.
Maturitas Dalam Pengembangan SDM
Kualitas manusia dapat dilihat dari beberapa hal, salah satunya adalah dari maturitas atau kematangan kepribadiannya. Maturitas tidak tergantung pada usia atau gelar yang disandang, dan tidak dapat dimiliki secara otomatis tetapi harus diciptakan dan dipelihara dengan baik. Agar mampu menjadi tenaga yang aktif, produktif dan berkualitas maka ia harus memiliki kematangan kepribadian karena seseorang yang berkepribadian matang akan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Pertama, mampu beradaptasi dengan setiap stresor yang dihadapinya. Mempunyai pengertian tentang motivasi orang, cepat tanggap, dan mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak memaksakan kehendak. Sikap dan tingkah lakunya tampak sebagai orang yang sabar.
• Kedua, mempunyai pikiran dan pandangan yang luas, bertindak berdasarkan pelajaran dan pengalaman masa lampaunya, dengan demikian ia akan selalu dapat mengubah bahkan mengubah kehidupan masa depan yanglebih baik.
• Ketiga, mampu menerima kesalahan dengan penuh rasa tanggung jawab. Ia menyadar bahwa manusia adalah makhluk yang lemah yang bisa lalai sehingga ia harus dapat menerima kelemahan yang pada dirinya dan selalu dapat belajar dari kesalahannya yang lalu.
• Keempat, mampu dan mengerti akan kehidupan di masa-masa yang akan datang yang lebih baik. Tidak terpaku pada masa sekarang dibekali dengan keinginan untuk selalu memperbaiki kehidupannya. Ia mampu berfikir bahwa sesuatu yang kurang dapat diperbaiki danyangtelahbaik pun masih bisa diperbaiki lagi.
• Kelima, memiliki sifat altruistik yang menonjol dan mantap sehingga ia mampu dan mau berkorban untuk kepentingan orang lain, baik berkorban kesenangan waktu, pikiran, tenaga, bahkan harta kekayaan. Memiliki integritas karena ia jauh dari sifat mementingkan diri sendiri.
• Keenam, mampu bersikap terbuka sehingga ia berani menyatakan yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah. Ia akan mampu menerima realitas yang dihadapinya.
• Ketujuh, mampu dan dapat bertanggungjawab pada segala tindakannya. Ia sadar bahwa hidup ini harus dihadapi dengan sungguh-sungguh dan dengan persiapan yang baik. Ia akan selalu berpedoman bahwa hari esok lebih baik dari hari sekarang.
Motivasi Dalam Pengembangan SDM
Motivasi adalah keinginan atau gairah untuk melakukan sesuatu tanpa motivasi tidak ada kegiatan karena tanpa motivasi orang akan menjadi pasif. Oleh karena itu, pada setiap usaha apapun tumbuhnya motivasi sangat dibutuhkan untuk mau berkembang orang juga memerlukan motivasi, agar sesuatu institusi memiliki SDM dengan motivasi memadai, banyak faktor yang perlu diperhatikan. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan SDM adalah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang meliputi :
o Pertama, kebutuhan bilogis, yang meliputi kebutuhan makan, minum, pakaian, perumahan dan kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan ini maka yang perlu diperhatikan adalah gaji atau upah yang memadai, jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jam kerja, jam istirahat, dan beban kerja.
o Kedua, kebutuhan akan kasih sayang yang dapat dipenuhi dengan memperhatikan adanya wadah untuk komunikasi yang baik secara horizontal maupun vertikal. Upayakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi jarak antar perseorangan ataupun antar kelompok, hindari birokrasi. Kompetisi hendaknya dilakukan secara sehat, transparansi, sangat dibutuhkan.
o Ketiga, kebutuhan akan rasa aman yang dapat dipenuhi dengan upaya mencegah terjadinya isolasi baik pada perorangan maupun kelompok. Manajemen harus diperbaiki menuju manajemen terbuka. Konflik yang terjadi harus diselesaikan dengan tidak memihak. Kebutuhan akan rasa aman ini timbul karena orang berpikir akan masa depannya seperti mereka bepikir akan mendapatkan perlindungan dari bahaya dan kecelakaan, serta mendapatkanl ingkungan yang damai.
o Keempat, kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki (sense of belonging), yang dapat dicapai dengan cara memperbaiki sistem organisasi kerja yaitu dengan memperhatikan setiap komponen yang ada di dalam sistem itu tanpa pandang bulu. Pendayagunaan SDM harus serasi, dan pembagian kerja harus jelas. Pengembangan setiap individu agar diperhatikan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.
o Kelima, kebutuhan akan rasa dihargai (ego, status, and esteem needs) kebutuhan ini dapat dipenuhi antara lain dengan menciptakan suasana yang jelas antara adanya penghargaan dan hukuman. Bagi mereka yang memang berkalitas harus diberi penghargaan yang sesuai dan bagi mereka yang salah dan melanggar serta bekerja kurang baik harus pula mendapat teguran atau hukuman yang memadai. Kebutuhan ini akan didapat pula bila dapat dicegah adanya situasi penolakan baik pada perorangan ataupun pada suatu kelompok. Hindari adanya kondisi atau situasi feodalisme.
o Keenam, kebutuhan aktualisasi diri yang dapat terpenuhi dengan adanya lapangan kerja yang memadai, serta memberikan kesempatan seluas-luasnya pada mereka yang memang ingin berkembang. Hindari dan cegah adanya lingkungan yang suka menghambat dengan perencanaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasa mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut dengan human resource department. Jadi, manajemen sumber daya manusia adalah prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi and jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Penulis :Drs.AZMIL,M.Hum(BadanINFOKOMSumut)
Secara umum terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas seseorang tersebut dikarenakan dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. Oleh karena itu salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup. Inilah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan life skill dan broad based education yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini. Di Amerika Serikat (1992) seseorang yang berpendidikan doktor penghasilan rata-rata per tahun sebesar 55 juta dollar, master 40 juta dollar, dan sarjana 33 juta dollar. Sementara itu lulusan pendidikan lanjutan hanya berpanghasilan rata-rata 19 juta dollar per tahun. Pada tahun yang sama struktur ini juga terjadi di Indonesia. Misalnya rata-rata, antara pedesaan dan perkotaan, pendapatan per tahun lulusan universitas 3,5 juta rupiah, akademi 3 juta rupiah, SLTA 1,9 juta rupiah, dan SD hanya 1,1 juta rupiah.
Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.
Mengutamakan peran sumber daya manusia sebagai pendukung utama keberhasilan usaha. Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.
Pengembangan SDM harus direncanakan, berlangsung terus menerus untuk meningkatkan kemampuan dan penampilan melalui berbagai bentuk latihan, pendidikan, dan program pengembangan. Tujuan latihan untuk meningkatkan penampilan individu (SDM) sesuai dengan tugas. Tujuan ini dapat dicapai dengan berbagai aktivitas seperti seminar tentang meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan kepemimpinan. Tujuan program pengembangan adalah memberikan kesempatan pada individu untuk berkembang ke jenjang yang lebih tinggi, dengan diberi kesempatan belajar agar memilikki wawasan yang luas dan mempersiapkan SDM yang mampu menyesuaikan diri dengan adanya perubahan dan pertumbuhan. Pada hakekatnya ruang lingkup SDM adalah pada 3 komponen tersebut dengan tujuan primer produktivitas tenaga dan mencegah berkurangnya ketrampilan yang telah dimiliki.
Dasar Pengembangan SDM
Pedoman dalam mengembangkan SDM adalah:
1. Inti sifat manusia yang positif, sosial, menuju ke depan, rasional dan realistic
2. Manusia mempunyai tendensi untuk mengaktualisasi diri berprestasi dan mempertahankan diri
3. Manusia pada dasarnya adalah kooperatif, konstruktif dan dapat dipercaya
4. Manusia mempunyai kemampuan dasar untuk memilih tujuan yang benar dan membuat pilihan yang benar.
Maturitas Dalam Pengembangan SDM
Kualitas manusia dapat dilihat dari beberapa hal, salah satunya adalah dari maturitas atau kematangan kepribadiannya. Maturitas tidak tergantung pada usia atau gelar yang disandang, dan tidak dapat dimiliki secara otomatis tetapi harus diciptakan dan dipelihara dengan baik. Agar mampu menjadi tenaga yang aktif, produktif dan berkualitas maka ia harus memiliki kematangan kepribadian karena seseorang yang berkepribadian matang akan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Pertama, mampu beradaptasi dengan setiap stresor yang dihadapinya. Mempunyai pengertian tentang motivasi orang, cepat tanggap, dan mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak memaksakan kehendak. Sikap dan tingkah lakunya tampak sebagai orang yang sabar.
• Kedua, mempunyai pikiran dan pandangan yang luas, bertindak berdasarkan pelajaran dan pengalaman masa lampaunya, dengan demikian ia akan selalu dapat mengubah bahkan mengubah kehidupan masa depan yanglebih baik.
• Ketiga, mampu menerima kesalahan dengan penuh rasa tanggung jawab. Ia menyadar bahwa manusia adalah makhluk yang lemah yang bisa lalai sehingga ia harus dapat menerima kelemahan yang pada dirinya dan selalu dapat belajar dari kesalahannya yang lalu.
• Keempat, mampu dan mengerti akan kehidupan di masa-masa yang akan datang yang lebih baik. Tidak terpaku pada masa sekarang dibekali dengan keinginan untuk selalu memperbaiki kehidupannya. Ia mampu berfikir bahwa sesuatu yang kurang dapat diperbaiki danyangtelahbaik pun masih bisa diperbaiki lagi.
• Kelima, memiliki sifat altruistik yang menonjol dan mantap sehingga ia mampu dan mau berkorban untuk kepentingan orang lain, baik berkorban kesenangan waktu, pikiran, tenaga, bahkan harta kekayaan. Memiliki integritas karena ia jauh dari sifat mementingkan diri sendiri.
• Keenam, mampu bersikap terbuka sehingga ia berani menyatakan yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah. Ia akan mampu menerima realitas yang dihadapinya.
• Ketujuh, mampu dan dapat bertanggungjawab pada segala tindakannya. Ia sadar bahwa hidup ini harus dihadapi dengan sungguh-sungguh dan dengan persiapan yang baik. Ia akan selalu berpedoman bahwa hari esok lebih baik dari hari sekarang.
Motivasi Dalam Pengembangan SDM
Motivasi adalah keinginan atau gairah untuk melakukan sesuatu tanpa motivasi tidak ada kegiatan karena tanpa motivasi orang akan menjadi pasif. Oleh karena itu, pada setiap usaha apapun tumbuhnya motivasi sangat dibutuhkan untuk mau berkembang orang juga memerlukan motivasi, agar sesuatu institusi memiliki SDM dengan motivasi memadai, banyak faktor yang perlu diperhatikan. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan SDM adalah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang meliputi :
o Pertama, kebutuhan bilogis, yang meliputi kebutuhan makan, minum, pakaian, perumahan dan kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan ini maka yang perlu diperhatikan adalah gaji atau upah yang memadai, jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jam kerja, jam istirahat, dan beban kerja.
o Kedua, kebutuhan akan kasih sayang yang dapat dipenuhi dengan memperhatikan adanya wadah untuk komunikasi yang baik secara horizontal maupun vertikal. Upayakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi jarak antar perseorangan ataupun antar kelompok, hindari birokrasi. Kompetisi hendaknya dilakukan secara sehat, transparansi, sangat dibutuhkan.
o Ketiga, kebutuhan akan rasa aman yang dapat dipenuhi dengan upaya mencegah terjadinya isolasi baik pada perorangan maupun kelompok. Manajemen harus diperbaiki menuju manajemen terbuka. Konflik yang terjadi harus diselesaikan dengan tidak memihak. Kebutuhan akan rasa aman ini timbul karena orang berpikir akan masa depannya seperti mereka bepikir akan mendapatkan perlindungan dari bahaya dan kecelakaan, serta mendapatkanl ingkungan yang damai.
o Keempat, kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki (sense of belonging), yang dapat dicapai dengan cara memperbaiki sistem organisasi kerja yaitu dengan memperhatikan setiap komponen yang ada di dalam sistem itu tanpa pandang bulu. Pendayagunaan SDM harus serasi, dan pembagian kerja harus jelas. Pengembangan setiap individu agar diperhatikan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.
o Kelima, kebutuhan akan rasa dihargai (ego, status, and esteem needs) kebutuhan ini dapat dipenuhi antara lain dengan menciptakan suasana yang jelas antara adanya penghargaan dan hukuman. Bagi mereka yang memang berkalitas harus diberi penghargaan yang sesuai dan bagi mereka yang salah dan melanggar serta bekerja kurang baik harus pula mendapat teguran atau hukuman yang memadai. Kebutuhan ini akan didapat pula bila dapat dicegah adanya situasi penolakan baik pada perorangan ataupun pada suatu kelompok. Hindari adanya kondisi atau situasi feodalisme.
o Keenam, kebutuhan aktualisasi diri yang dapat terpenuhi dengan adanya lapangan kerja yang memadai, serta memberikan kesempatan seluas-luasnya pada mereka yang memang ingin berkembang. Hindari dan cegah adanya lingkungan yang suka menghambat dengan perencanaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasa mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut dengan human resource department. Jadi, manajemen sumber daya manusia adalah prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi and jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Penulis :Drs.AZMIL,M.Hum(BadanINFOKOMSumut)
0 komentar
Post a Comment