Translate:English French German Spain Italian DutchRussian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Diposting oleh Didik Apriyanto | 6:19 AM | | 0 komentar »

Pengertian Teori Belajar Behavioristik
Adalah teori yang menjelaskan bahwa perilaku sepenuhnya merupakan hasil dari kegiatan belajar.
Tokoh dan Kerangka Berfikir Teorinya
a)Edward Lee Thomdike (1874-1949)
Menurut Thomdike,belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dengan respon.
Ia mengadakan percobaan dengan seekor kucing yang dikurung dalam sangkar yang tertutup dengan pintu kecil yang secara otomatis kalau disentuh dapat terbuka. Kalau di luar sangkar diletakan makanan maka kucing tersebut akan berusaha keluar dengan cara percobaan-percobaan (trial) dan kegagalan-kegagalan (error) terlebih dahulu dan kemudian berhasil keluar karena dilakukan berulang-ulang. Sehingga bentuk paling dasar dari belajar adalah “Trial and Error Learning” atau “Selecting and connecting Learning”. Sering juga disebut teori belajar koneksionisme atau teori asosiasi.
b)Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Classic Conditioning (pengkondisian atau persyaratan kaasik) adalah proses dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
Ia mengadakan percobaan dengan cara mengadakan operasi leher pada seekor anjing sehingga kelihatan kelenjar air liurnya. Apabila diperlihatkan sesuatu makanan, maka akan keluar air liur anjing tersebut. Kini sebelum makanan diperlihatkan, terlebih dahulu diperlihatkan sinar merah (rangsangan buatan). Dengan sendirinya air liurnya pun akan keluar dan apabila dilakukan berulang-ulang maka pada suatu ketika dengan hanya memperlihatkan sinar merah saja tanpa makanan akan memperlihatkan air liurnya. Peristiwa ini disebut Reflek Bersyarat (Conditional Respons).
Becterev murid Pavlov menggunakan prinsip tersebut pada manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seperti suara lagu penjual es krim Walls atau bunyi bel dikelas. Tanpa disadari terjadi proses menandai sesuatu.
c)Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)
Dikenal dengan pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan menyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses Operant Conditioning atau pengkondisian operant (yaitu suatu proses penguatan perilaku operan berupa penguatan positif atau negatif yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai keinginan. Contoh perilaku operan yang mengalami penguatan ketika ada anak kecil tersenyum mendapat permen oleh orang dewasa yang gemas melihatnya. Maka anak tersebut cenderung mengulangi perbuatannya yang semula tidak disengaja atau tanpa maksud tertentu. Tersenyum adalah perilaku operan dan permen adalah penguat positifnya.
d)Robert Gagne (1916-2002)
Gagne disebut sebagai modern neobehaviorits,mendorong guru untuk merencanakan intruksional pembelajaran agar suasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi dan guru harus mengetahui kemampuan dasar yang harus disiapkan. Kontribusi terbesar dari teori intruksional Gagne adalah “9 Kondisi Intruksional”,yaitu:

Gaining attention = mendapatkan perhatian
Intorn learning of objective = menginformasikan siswa mengenai tujuan yang akan dicapai.
Stimulate recall of prerequisite learning = stimulasi kemampuan dasar siswa untuk persiapan belajar.
Present new material = penyajian mareri baru
Provide guidance = menyediakan pembimbingan
Elicit performance = memunculkan tindakan
Provide feedback about correctness = siap memberikan umpan balik langsung terhadap hasil yang baik.
Assess performance = menilai hasil belajar yang ditunjukan.
Enhance retention and recall = meningkatkan proses penyimpanan memori dan mengingat.

e)Albert Bandura (1925- )
Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbale balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan dan menjadi dasar dari perilaku pemodelan yang digunakan dalam berbagai pendidikan secara massal. Sebagai contoh dalam iklan televise.

Aplikasi teori Behavioristik terhadap pembelajaran siswa
Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru
Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun simulasi
Bahan pelajaran disusun secara hierarki dari yang sederhana sampai pada yang kompleks
Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
Kesalahan harus segera diperbaiki
Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan
Evaulasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.

Kekurangan dan Kelebihan Teori Belajar Behavioristik
Kekurangan :
Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur
Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif
Penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa baik hukuman verbal maupun fisik dapat berakibat buruk bagi siswa.
Kelebihan :
Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsure-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
Contoh : Percaapan bahasa Asing, menari, mengetik, olah raga, dll.
Cocok diterapkakn untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.
Dapat dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.


Teori Belajar Humanistik

Pengertian Teori
Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.

Kerangka Berfikir Teori Belajar
Tujuan belajar menurut teori ini adalah memanusiakan manusia artinya perilaku tiap orang ditentukan oleh orang itu sendiri dan memahami manusia terhadap lingkungan dan dirinya sendiri.Menurut para pendidik aliran ini I penyusunan dan penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa. Para ahli humanistic melihat adanya dua bagian pada proses belajar yaitu : proses pemerolehan informasi baru dan personalissi informasi ini pada individu.

Tokoh –Tokohnya

Arthur Comb (1921-1999)
Meaning adalah konsep dasar yang dipakai atau digunakan. Belajar terjadi bila siswa mempunyai arti bagi siswa itu sendiri,guru tidak bisa memaksakan materi pada siswa.Guru harus memahami perilaku siswa dengan memahami persepsi siswa apabila ingin mengubah perilaku siswa. Menurut Comb perilaku buruk itu adalah ketidak mauan siswa untuk melakukan sesuatu yang tidak menimbulkan kepuasan bagi dirinya.

Maslow
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa dalam diri manusia ada dua hal yaitu adalah suatu usaha positif untuk berkembang dan kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu. Pada diri manusia mempunyai berbagai perasaan takut tetapi manusia juga mempunyai perasaan yang mendorong untuk maju kea rah ke unikan diri, kearah fungsinya semua kemampuan yang dimiliki dapat dikembangkan. Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi tujuh hierarki yang tiap hierarki tersebut memiliki tingkat penting dalam pemenuhan yang harus dipanuhi dari yang paling dasar.

Carl Rogers
Roger membedakan dua tipe belajar yaitu: kognitif(kebermaknaan),experiental( penaglaman atau signifikan) yaitu guru menghubungkan pengetahauan akademik ke dalam pengatahuan terpakai.experiental Learning menunjuk apda pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa.

Prinsip- prinsip belajar humanistic:
A. Manusia mempunyai belajar alami
B. B elajar signifikan terjadi apabila mqateri plajaran dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud tertentu
C. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persep[si mengenai dirinya
D. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu kecil
E. Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh caar
F. Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya
G. Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar
H. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam
I. Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri
J. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.

Aplikasi Teori
Aplikasi pada teori ini adalah lebih menunjuk pada ruh atau spirit dalam proses belajar yang mewarnai metode-metode yang diterapkan.Peran guru hanya sebagai fasilitatorbagi siwa dan dengan memberi motivasi,kesadaran bagi siswa ,membimbing dan memfasilitasi siswa Siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses pambelajaran nya.Tujuan pembelajaran lebih diutamakan pada prosenya bukan pada hasilnya.Proses pembelajaran pada umumnya yaitu adalah merumuskan tujuan belajar yang jelas,mengusahaan adanya partisipasi siswa,mendorong inisiatif siswa untuk peka kritis, mengemukakan pendapat ,guru berusaha menerima dan memberi kesempatan pada siswa serta adanya evaluasi pembelajaran Pada teori ini lebih menekankan pada proses dari pada hasil pembelajaran sehigga siswa harus aktif.



Kekurangan dan Kelebihan
Teori ini cocok untuk di terapkan pada materi- materi yang bersifat pembentukan kepribadian,hati nurani,perubahan sikap dan analisis terhadap fenomena social. Indikator keberhasilan dari teori ini adalah siswa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar,dan terjadi perubahan pola pikir siswa,perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Ciri-ciri guru yang baik dan kurang baik menurut Humanistik
Guru yang baik menurut teori ini adalah : Guru yang memiliki rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah dan wajar.Ruang kelads lebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada perubahan. Sedangkan guru yang tidak efektif adalah guru yang memiliki rasa humor yang rendah ,mudah menjadi tidak sabar ,suka melukai perasaan siswaa dengan komentsr ysng menyakitkan,bertindak agak otoriter, dan kurang peka terhadap perubahan yang ada.



SUMBER MATERI
Ahmadi,Abu dan Widodo Supriyono.2004.Psikologi Belajar. Rineka Cipta.Jakarta
Dakir.1993. Dasar-dasar Psikologi. Pustaka Pelajar.Yogyakarta.
Sukmadinata,Nana Syaodi.2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Rosdakarya . Bandung.
Sugiharto dkk .2006 Psikologi Pendidikan. FIP UNY.
Suyantinah. 2000. Psikologi Pendidikan. FIP UNY.
Purwanti endang,Nur widodo.2005.Perkembangan Peserta Didik.Malang:Universitas Muhamadiyah Malang

0 komentar